Pengertian Sumpah Pemuda: Sejarah, Isi, Makna, dan Signifikansinya

Pengertian Sumpah Pemuda

Lokabaca.comPengertian Sumpah Pemuda: Sejarah, Isi, Makna, dan Signifikansinya

Hello, Sobat Lokabaca! Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi salah satu peristiwa bersejarah yang sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu “Pengertian Sumpah Pemuda: Sejarah, Isi, Makna, dan Signifikansinya.” Sumpah Pemuda merupakan tonggak bersejarah yang mendefinisikan semangat persatuan dan kebangsaan Indonesia. Mari kita lihat lebih dalam tentang Sumpah Pemuda, termasuk isi dari sumpah ini, serta mengapa hal ini begitu relevan bagi bangsa kita.

Asal Mula Kongres Pemuda Kedua

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua pada tanggal 27-28 Oktober 1928 berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Tujuan utama dari kongres ini adalah untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan yang telah tumbuh di dalam pemuda-pemudi Indonesia. Sebelum kongres digelar, para pemuda telah mengadakan pertemuan pada tanggal 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928. Mereka membahas berbagai aspek seperti pembentukan panitia, susunan acara kongres, waktu, tempat, dan biaya. Kesepakatan akhir adalah bahwa Kongres Pemuda Kedua akan di selenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di tiga lokasi berbeda.

Isi Sumpah Pemuda

Isi Sumpah Pemuda terdiri dari tiga butir penting yang menjadi dasar semangat persatuan dan kebangsaan Indonesia:

  1. “Kami putera dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.”
  2. “Kami putera dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.”
  3. “Kami putera dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Baca Juga:   Pemahaman Dasar tentang PHP: Pengertian dan Fungsi Utamanya

Sumpah ini menggambarkan tekad pemuda-pemudi Indonesia untuk bersatu di bawah satu bendera, satu bahasa, dan satu tanah air.

Rangkaian Rapat Kongres Pemuda Kedua

Rapat Pertama, Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB)

Pada malam hari Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Ketua Kongres, Sugondo Djojopuspito, memberikan sambutan. Ia menyampaikan harapannya bahwa kongres ini akan memperkuat semangat persatuan di kalangan pemuda. Mohammad Yamin juga memberikan penjelasan tentang arti dan pentingnya persatuan, serta lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia: sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat Kedua, Gedung Oost-Java Bioscoop

Pagi hari, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, pembicara Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro membahas masalah pendidikan. Mereka menekankan pentingnya pendidikan kebangsaan untuk anak-anak, serta perlunya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Pendidikan yang demokratis juga menjadi fokus.

Rapat Ketiga, Gedung Indonesische Clubgebouw

Sore hari, Minggu, 28 Oktober 1928, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi dalam gerakan kepanduan. Ramelan menekankan bahwa gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan ini membantu mendidik anak-anak agar disiplin dan mandiri, kualitas yang diperlukan dalam perjuangan. Theo Pengamanan menyatakan bahwa pandu sejati adalah pandu yang berlandaskan semangat kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia.

Sebelum kongres di tutup, lagu “Indonesia Raya” karya Wage Rudolf Supratman diperdengarkan melalui biola. Lagu ini di sambut dengan antusiasme oleh semua peserta kongres. Kongres di tutup dengan pembacaan sebuah keputusan yang di rumuskan oleh Mohammad Yamin.

Putusan Kongres Pemuda Kedua

Dalam putusan kongres, pemuda-pemudi Indonesia menyatakan keyakinan mereka akan persatuan dan kebangsaan Indonesia. Mereka berkomitmen untuk:

  1. Bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Baca Juga:   Rahasia Sukses Desain Web: Memahami Dasar-Dasar Pengertian HTML

Putusan ini mengikat semua perkumpulan kebangsaan Indonesia dan menekankan lima dasar persatuan, yaitu kemauan, sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kepanduan.

Signifikansi Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda memegang peranan penting dalam membangun identitas bangsa Indonesia. Isi sumpah ini mendorong pemuda-pemudi Indonesia untuk selalu mencintai tanah air, menjaga persatuan, dan memelihara penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Istilah “Sumpah Pemuda” melekat pada keyakinan dan komitmen ini, dan ia tetap relevan dalam upaya kita untuk mempertahankan persatuan dan keberagaman Indonesia.

Kesimpulan

Sumpah Pemuda adalah tonggak sejarah yang mengilhami semangat persatuan dan kebangsaan Indonesia. Isi dari sumpah ini mencerminkan tekad pemuda-pemudi Indonesia untuk bersatu di bawah satu bendera, satu bangsa, dan satu bahasa. Semangat Sumpah Pemuda tetap hidup dalam kita sebagai bangsa Indonesia, mengingatkan kita akan pentingnya cinta tanah air dan persatuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *